16 Februari 2010

Gigo Gigo, Buku Wajib Bagi yang Ingin Berubah

Gigo Gigo, Buku Wajib Bagi yang Ingin Berubah

Agung Yulianto Wibowo
Penulis Buku Gigo Gigo, Yusran Pare (kanan) didampingi Dosen Fikom Uninus, Dr Yosal Iriantara, saat bedah buku Gigo Gigo di Bandungsupermal (BSM) pada Rabu (10/2).
Artikel Terkait:
GILA dan cerdas! Itulah komentar yang diungkapkan seorang pakar komunikasi, Soni Sonjaya, seusai menjadi pembawa acara bedah buku Gigo Gigo karya Yusran Pare, di Toko Buku Gramedia, Bandung Supermal, Rabu (10/2). Menurutnya, buku itu lahir dari seorang penulis yang berpenampilan apa adanya, sesuai dengan karyanya.

"Tulisannya itu juga disajikan lebih kepada personal, apalagi bisa memungkinkan seseorang mengubah cara pandangnya. Pokoknya buku luar biasa yang mengangkat realita masyarakat sesuai fakta," ujarnya. Karena bersifat sentilan secara personal, buku ini patut untuk dijadikan referensi bagi yang ingin berubah secara pola pikir dan perilaku.

Soni juga mengatakan, selain tulisan yang dikemas ringan agar mudah dimengerti dan dipahami, kumpulan fakta itu juga menyentil karut-marut politik dan sosial yang ada di negara ini, yang terkadang malu untuk diungkapkan pemerintah.

Lain halnya komentar dari Dr Yosal Iriantara dari Fikom Universitas Islam Nusantara (Uninus). Menurutnya, hanya ada beberapa buku yang menyerupai kumpulan tulisan fakta yang dijadikan buku oleh Yusran, yakni Catatan Pinggir karya Gunawan Muhammad dan Kompasiana karya PK Ojong.

"Gigo Gigo bisa disandingkan dengan kedua buku tersebut. Namun, yang menyajikan


fakta dengan derajat perenungan hanya ada di karya Yusran Pare," ujarnya. Yosal juga menegaskan, Gigo Gigo bisa memiliki kekuatan untuk mengubah nilai yang paling dasar, yang berhadapan dengan manusia itu sendiri.

Komentar pun datang mantan rekan sekantor Yusran Pare, Ummy Latifah. Menurut perempuan yang mengenakan jilbab ini, buku ini menceritakan unsur budaya lokal di beberapa tempat di Indonesia. Ada yang dari Kupang, Aceh, Banjarmasin, dan Bandung. "Kata-katanya ringan, tetapi tidak vulgar," ujar Ummy. Namun, kata karyawan sebuah penerbitan ini, tulisan itu belum sepenuhnya mendeskripsikan Yusran yang jahil.

Gigo Gigo adalah kumpulan tulisan Yusran Pare, mantan Pemimpin Redaksi Harian Pagi Tribun Jabar, yang kini menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Banjarmasin Post. Tulisan itu menyoroti isu-isu aktual, dari kehidupan sosial hingga bencana alam yang terjadi, seperti gunung sampah Leuwigajah dan tsunami Aceh.

Buku ini menyajikan 61 judul tulisan yang mengupas mulai soal politisi, pelacur, pelawak, santri, rahib, hingga artis. Semuanya dikemas dengan tulisan yang bermakna sekaligus menghibur.

Pria kelahiran Sumedang 5 Juli 1958 ini mengatakan, ia hanya mengumpulkan fakta yang pernah diberitakan, yang juga merupakan karya jurnalisme.

"Saya hanya mengumpulkan dari perspektif yang baru," ujarnya. Gigo Gigo diterbitkan PT Grafika Wangi pada Agustus 2009, dengan harga Rp 40 ribu. (zz)

Tidak ada komentar:

SELAMAT DATANG SAHABAT, IKHWAN & AKHWAT SEMUA

Siapkan Dan pasang headset anda pabila sedang melihat atau surfing agar tarsa lebih uwenak.... asyiik.

Terima Kasih atas kunjungan Anda


ShoutMix chat widget

slide

klip 3gp

Type Artist Name - Song Title

Free Search Engine Video 3GP

photo roed collection

photo colction

photo colction
ana